Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

CINTA KINGKONG by Ahmad Novrizal

💜CINTA KINGKONG🐒 Pagi telah tiba, sang fajar telah menampakkan sinarnya, Rizalpun bergegas untuk pergi untuk mandi dan bersiap untuk pergi kesekolah demi mencari ilmu. Hari itu Rizal dikagetkan dengan seorang kawan yang mungkin dia adalah wanita yang lumayan cerewet dan  sulit untuk di ajak bercanda. Sebut saja dia adalah Yanti, kami masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 yang waktu itu masih unyu-unyu nya. Yanti memiliki badan yang lumayan besar dan Rizal memiliki badan yang kurus, kami sangat bertolak belakang namun dari perbedaan inilah yang bisa mengakrabkan kami. "Hey Kuring (kurus kering) ?" sapanya. "Iya Mbok?" Jawab Rizal sambil sedikit emosi. "Tugas Matematikamu sudah selesai?" Tanya yanti. "Sudah dong Mbok, kenapa mau nyocokin punyamu ke aku ya?" Jawab Rizal. “Hehehe iya nih”, lanjutnya sambil ketawa seperti mak lampir “iya sudah, ini punyaku”, saut Rizal. Yanti bisa dibilang murid yang pintar di kelas itu,

The Light at Formosa's Sky (Cahaya di Langit Formosa) By : Eny Trihariyanti

Gambar
The Light at Formosa’s Sky (Cahaya di Langit Formosa) http://www.de-yuan.com/2016/05/cahaya-di-langit-formosa-ligth-at.html Mataku mata ikan, tak dapat terlelap malam ini. Sesekali mencoba memejamkan kedua bola mata namun pikiranku melayang. Terpaku memandang wajah malaikat-malaikat yang terlelap pulas di atas tikar tua. Maksud hati ingin memberikan selembar kertas hasil seleksi SNMPTN yang sudah berada dalam genggaman. “Bismillah, ini waktu yang tepat Aya!” gumamku dalam hati seraya menepuk dada dan menghela nafas panjang. Aku mendekati malaikat itu. Segaris senyuman seperti mekarnya bunga desember yang merah merekah menghiasi raut wajahku. Belum sampai tangan menyentuh raganya. Tiba-tiba Ibu berbisik lirih dengan mata setengah terjaga. Segera kulipat kertas tadi memasukkannya kedalam saku celana. “Aya, masih belum tidur?” tanya Ibuku sembari bergegas menuju dapur mengambil baskom berisi air hangat dan handuk. “susah tidur Bu, siapa yang sakit? Citra?” Ibu hanya mengge