CINTA KINGKONG by Ahmad Novrizal

💜CINTA KINGKONG🐒



Pagi telah tiba, sang fajar telah menampakkan sinarnya, Rizalpun bergegas untuk pergi untuk mandi dan bersiap untuk pergi kesekolah demi mencari ilmu. Hari itu Rizal dikagetkan dengan seorang kawan yang mungkin dia adalah wanita yang lumayan cerewet dan  sulit untuk di ajak bercanda.

Sebut saja dia adalah Yanti, kami masih duduk di bangku sekolah dasar kelas 5 yang waktu itu masih unyu-unyu nya. Yanti memiliki badan yang lumayan besar dan Rizal memiliki badan yang kurus, kami sangat bertolak belakang namun dari perbedaan inilah yang bisa mengakrabkan kami.

"Hey Kuring (kurus kering) ?" sapanya.

"Iya Mbok?" Jawab Rizal sambil sedikit emosi.

"Tugas Matematikamu sudah selesai?" Tanya yanti.

"Sudah dong Mbok, kenapa mau nyocokin punyamu ke aku ya?" Jawab Rizal.

“Hehehe iya nih”, lanjutnya sambil ketawa seperti mak lampir

“iya sudah, ini punyaku”, saut Rizal.

Yanti bisa dibilang murid yang pintar di kelas itu, namun kalau pelajaran matematika Rizal yang jago maklumlah karena dia adalah anak dari guru matematika. Usaha Yanti untuk mencocokkan jaabannya ke jawaban rizal tak sia-sia, alhasil mereka berdua mendapatkan nilai yang sempurna yaitu 100.

Tetttttt......tetttttt......tettttt....... bunyi bel istirahat berdering
Kami bergegas keluar kelas untuk jajan makanan ringan di warung Bu Harno. Bu Harno adalah orang tua dari salah satu teman kami yaitu Bunga, Bunga selalu membantu ibunya berjualan di warung yang berada di dalam sekolah.

“bu, beli nasi pecelnya”, ujar rizal.

Rizalpun langsung membayar nasi pecel tersebut seharga Rp.250,- . Tiba-tiba dari belakang ada seorang yang menghampiri, rizalpun gemetaran tak karuan karena takut itu adalah ketua geng di sekolah itu.

“hey zal, kamu beli nasi ya?” tanya nya.

“eh ternyata kau yan, iya nih aku beli nasi soalnya aku dari pagi belum sarapan” ternyata yanti dari belakang rizal.

“ya sudah aku aja ya yang bayarin, aku hari ini dapat rejeki nomplok dari ayahku itung-itung sebagai balas budi karena kamu telah membantu tugas matematikaku tadi”, Lanjutnya.

“hmmm...oke kalau begitu , makasih ya”, ujar Rizal. Kebetulan yang menerima uang tersebut adalah Bunga,

“cie.....ada pasangan baru nih??”, ujar bunga sambil senyum-senyum tidak jelas.

“ha...ha...ha...”, kami ketawa bersama-sama.

Tetttt.......tetttt...... bel masuk kelas berbunyi
Kami langsung masuk kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Didalam kelas, aku dan yanti duduk bersebrangan, tiba-tiba hati ini  bergejolak luar biasa bak meriam yang ingin meledak, aku pun mulai tertarik dengan yanti entah dia pakai jampi-jampi atau tidak yang penting aku saat itu tertarik dengan dia.

"Ah.....ngaco ngaco ngaco”, gumamku.

Akupun menulis di dalam secarik kertas untuk ku persembahkan ke yanti, namun yanti tak meresponnya.

“ah masa bodo”, gumamku kemudian.

Tetttt..... bel pulang sekolah telah berbunyi
Rizal langsung pulang menuju rumahnya dengan jalan kaki, karena pada waktu itu sepeda masih sangat elit, yah maklumlah hidup di dalam desa yang sangat mendalam ya seperti ini, jangankan sepeda, baju saja mungkin sangat  jarang untuk beli baru.
Sorepun tiba, rizal bergegas untuk pergi kerumah yanti untuk kerja kelompok, karena kebetulan kami satu kelompok pada mata pelajaran IPA.

Di rumah Yanti, kami tidak hanya berdua melainkan ada amir dan putra anggota yang lain dan yanti satu-satunya cewek karena murid cewek di kelas kami sangat sedikit. Diwaktu kerja kelompok, rizal dan yanti sangat dekat sampai menimbulkan pertanyaan di benak amir dan putra.

 “wah kalian cocok nih”, ujar mereka. Kami pun tak menghiraukan perkataan mereka yang selalu memojokkan, kami tetap fokus mengerjakan tugas tersebut.
Keesokan harinya setelah pulang sekolah, kami di pertemukan di satu kelompok yang sama, entah Tuhan menjodohkan kami atau seperti apa kamipun tak tau menau kami hanya tau kalau kami masih duduk di kelas 5 sekolah dasar yang masih unyu-unyu wajahnya, hehehe.

Kami waktu itu tidak satu kelompok dengan amir dan putra lagi, namun kami satu kelompok dengan ima,dewa ayu, dan andri. Di dalam kelompok baru ini kami mendapatkan ujian yang sangat besar, bukan dari pelajaran yang di berikan oleh guru namun hujatan dari mereka yang luar biasa bikin panas ini telinga, mungkin kalau ada es batu yang di letakkan di telinga kami akan meleleh karena saking panasnya, hehehe.

“udah kalian jadian aja”, ujar ima

“hah.....jadian”, saut kami

“iya jadian, kenapa emangnya”, lanjut ima

“gundulmu semplah, kami itu masih kecil kok sudah harus pacaran”, saut Yanti

Mungkin ima sering melihat film My Heart, karena waktu itu yang paling ngehits adalah film tersebut. saking seringnya hujatan membuat benak rizal bertanya-tanya, apakah ini rasa cinta atau tidak entahlah. Mungkin ini hanya cinta monyet yang hanya sesaat saja, namun rizal tidak ingin cinta monyet itu ada, melihat badan yanti yang lumayan besar timbul wacana bahwasanya bukan lagi cinta monyet melainkan cinta kingkong, karena cinta monyet sudah terlalu meanstreem, ujar rizal

Sekian, tunggu kelanjutan ceritanya

By : Ahmad Novrizal (22 April 2016)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CINDERELLA’S PAN By : Eny Trihariyanti

Andai BENCONG jadi pramugari...😅

MR.UPIL By : Eny Trihariyanti